Thursday, December 23, 2021

Bagaimana Caranya Agar Terhindar dari Ketidak-sengajaan Mengaktifkan Mekanisme Kegagalan Otomatis Anda

Seseorang yang meragukan dirinya sendiri adalah seperti orang yang bersekutu dengan musuh-musuhnya dan melawan dirinya sendiri. -Alexander Dumas

Manusia itu mempunyai titik didih. Di era abad 18 banyak bisnis & industri diberikan pemanas bertenaga uap,yg sesungguhnya hanya satu langkah dari menjadi Bom. Tetapi karena diatur secara benar,pemanas bertenaga uap itu memberikan panas secara ekonomis. Tetapijuga berpotensi merusak. Pemanas² seperti itu mempunyai alat pengukur untuk menunjukkan apabila tekanannya mencapai titik bahaya. Dengan menyadari potensi bahayanya,akan diambil langkah² koreksi sehingga keamanan terjamin. Sekarang ini ,kita mempunyai pabrik² nuklir ,yang dengan seksama dipantau & diatur dg komputer serta manusia untuk mencegah kecelakaan "titik didih" seperti yg terjadi di Chernobyl. 
Saya mendapat info bahwa salah satu bencana pabrik nuklir terburuk yg hampir terjadi tetapi sempat dicegah di saat² kritis-- kejadian Pulau Tiga Mil-- itu diawali hanya oleh seorang pekerja yg menumpahkan kopi.
Daya itu selalu mengandung bahaya.Mekanisme kontrol otomatis yg anda punyai itu berdaya sangat kuat,jauh melampui yg mungkin anda percayai menurut pengalaman anda di masa lalu. Semakin anda mempelajarinya & bereksperimen dengannya,semakin takjublah anda terhadap kemampuan² nya. Tetapi daya ini,yg digunakan secara konstruktif & produktif sebagai mekanisme Sukses Otomatis (MSO) anda,juga mempunyai potensi merusak ,yg dinyatakan sebagai Mekanisme Kegagalan Otomatis (MKO). Kita harus mengatur daya ini dalam diri sendiri ,selalu waspada & siaga jgn sampai tanda merah pada pengukurnya memasuki wilayah MKO.
Emosi² negatif itu ibarat alarm. Frustasi,amarah,kecemasan yg berlebihan,depresi yg tak kunjung hilang,kecemburuan & kebencian,kemalasan & sikap menuntut sesuatu secara cuma²,sikap tidak toleran & tidak menghormati,&,tentunya penolakan diri,semuanya adalah tanda bahwa penunjuk alat ukur mekanisme kontrol otomatisnya berada diwilayah merah.
Tubuh manusia mempunyai signal² lampu merahnya & tanda² bahayanya sendiri ,yg oleh para dokter disebut gejala atau sindrom. Pasien cenderung menganggap gejala itu sebagai panas,demam,rasa sakit,atau yg seperti itu dianggap"buruk" . Sesungguhnya ,signal² negatif ini berfungsi bagi pasien. Kalau ia mengakuinya apa adanya & mengambil tindakan korektif. Gejala / sindrom adalah alat pengukur tekanan & lampu merah yg membantu memelihara agar tubuh tetap sehat. Rasa sakit pada usus buntu mungkin tampaknya buruk bagi sang pasien sendiri. Seandainya ia tidak merasakan sakit sama sekali,ia takkan mengambil tindakan sama sekali untuk operasi usus buntu.
MKO ,yg secara tak disengaja diaktifkan,juga mempunyai gejalanya sendiri. Kita perlu dapat berbuat sesuatu. Kalau kita belajar mengenali ciri² kepribadian tertentu sebagai tanda² kegagalan,gejala² ini secara otomatis berfungsi sebagai umpan balik negatif & memandu kita dijalan menuju prestasi kreatif. Tetapi ,kita bukan saja perlu menyadari gejala² ini . Semua orang juga " merasakan" gejala² ini. Kita perlu mengenali gejala² ini sebagai tidak diinginkan , & yg terpenting kita harus meyakinkan diri sendiri secara mendalam & tulus bahwa gejala² ini tidaklah membawakan kebahagiaan.
Tak seorangpun kebal terhadap perasaan & sikap negatif ini. Bahkan kepribadian yg paling sukses pun mengalami gejala ini sesekali. Yg penting adalah mengakui gejala² ini apa adanya , & mengambil tindakan positif untuk mengoreksinya.

GAMBARAN KEGAGALAN 

Kembali,telah saya temukan bahwa pasien itu dapat mengingat signal² umpan balik negatif ini, atau apa yg saya sebut Mekanisme Kegagalan,ketika gejala² ini di hubungkan dg huruf² kata kegagalan itu sendiri, yakni :

Frustation,hopelessness,futility = Frustasi,Perasaan tdk berpengharapan,kesia-siaan
Aggressiveness (misdirected)= Keagresivan yg salah arah
Insecurity = Ketidak-tenteraman
Loneliness (lack of "oneness") = Kesepian (tak adanya "kesatuan")
Uncertainty = Ketidak-pastian
Resentment =Kebencian
Emptiness = Kehampaan

Tak seorangpun duduk & sengaja,dg niat jahat memutuskan untuk mengembangkan ciri² negatif ini sekedar untuk menjadi rusak.
Ciri² ini tdk lah teejadi begitu saja . Juga bukan indikasi tentang tidak sempurnanya sifat manusia.
Masing² kenegativan ini semula dianut sebagai cara untuk memecahkan kesulitan / masalah. Kita menganutnya krn kita keliru memandangnya sebagai jalan ke luar dari kesulitan. Ciri² ini mempunyai makna & maksud ,walaupun didasarkan pada asumsi yg keliru.
Ciri² ini menjadi cara hidup kita. Ingatlah, bahwa salah satu desakan paling kuat dalam sifat manusia adalah bereaksi secara tepat. Kita dapat mengobati gejala² ini bukan dg kemauan, melainkan dg pengertian,dg dpt melihat bahwa mereka tdk efektif & tdk tepat.
Kebenaran dpt membebaskan kita dari mereka. Dan ketika kita dpt melihat kebenaran,maka kuasa² nalurilah yg mendorong kita untuk menganutnya pada mulanya juga akan bekerja atas nama kita untuk menghapuskannya.
Umpamanya ,renungkanlah kelainan sikap martir atau korban. Tentu anda mengenal seseorang yg terus saja menampilkan dirinya sebagai korban masa kecil yg tdk bahagia,keluarga yg tdk berfungsi baik,pendidikan yg tdk memadai,pemberi kerja yg tdk adil, partner kerja yg bermuka dua,kekasih yg menipu,segala macam penyakit & kemalangan² dlm soal finansial.
Orang ini bersikeras bahwa seluruh kehidupan berkonspirasi melawannya. Lebih lanjut ,orang ini terlalu sering mengeluh--"Tidak usah,silahkan kamu pergi bersenang-senang malam ini. Jangan menguatirkan aku. Aku sudah biasa kok ditinggalkan sendirian".Melihatnya dari luar,seperti melihat seekor ikan dalam akuariumnya,yg demikian tdk masuk akal bertekad membuat dirinya maupun orang² di sekelilingnya nelangsa. Tetapi jangan keliru,orang ini bukanlah mengembangkan kebiasaan ini dg strategi yg disengaja untuk membuat dirinya mau pun orang lain senelangsa mungkin.
Sama sekali bukan ! Melainkan,demikianlah caranya memecahkan frustasi tertentu,umpamanya,untuk mendapatkan pengakuan yg ia rasa tak dapat diperolehnya dg cara lain. 
Sungguh sulit merekayasa ulang keseluruhannya itu di luar ke dalam, membantu seseorang dalam kehidupan anda. Tetapi anda bisa bertanggung jawab atas citra diri anda sendiri & merekayasa ulang citra diri anda sendiri ,sehingga mengubah perilaku anda sendiri.
Jadi marilah kita renungkan tanda² peringatan dari Mekanisme Kegagalan Otomatis (MKO)  yg memaksakan kendalinya.

LATIHAN MENTAL 
Kesadaran ,pengakuan,& tindakan yg segera terhadap bangkitnya Mekanisme Kegagalan Otomatis Anda yg berupaya mengalihkan perhatian anda dengan F-A-I-L-U-R-E itu sangat penting.

Lihatlah yg negatif ,tetapi fokuslah pada yg positif

Mobil itu diperlengkapi dg "indikator² negatif" yg ditempatkan langsung di depan sang pengemudi,untuk memberitahu anda kapan baterainya tidak mengisi,kapan mesinnya terlalu panas,kapan tekanan olinya terlalu rendah,dan sebagainya. Mengabaikan yg negatif² ini bisa² merusak mobil anda. Tetapi tidaklah perlu menjadi gelisah kalau suatu indicator negatif berkedip. Anda tinggal mampir di pompa bensin atau bengkel,& mengambil tindakan positif untuk mengoreksi masalahnya. Signal negatif tidaklah berarti bahwa mobil anda itu tidak baik. Semua mobil juga kepanasan kadang².
Tetapi, pengemudi mobil tidaklah secara eksklusif & terus-terusan melihat ke panel kontrolnya. Itu bisa berbahaya. Ia harus memfokuskan pandangannya keluar kaca depannya,melihat jalannya,& mengarahkan perhatian terutama pada sasarannya--kemana ia akan menuju. Ia hanya sesekali melihat indicator² negatif itu. Ia segera fokuskan pandangannya kembali & berkonsentrasi pada sasaran positif berupa ke mana ia ingin menuju.

Bagaimana Caranya Memanfaatkan Pikiran Negatif

Hendaknya kita pun mengambil sikap serupa tentang gejala² negatif kita sendiri. Saya sangat percaya kepada " pikiran negatif "  yg dimanfaatkan secara benar. Kita perlu menyadari yg negatif agar kita bisa menghindarinya. Seorang pegolf perlu mengetahui dimana saja letak bunker serta pasir jebakannya,tetapi ia tidaklah terus-terusan memikirkannya--sebab bukan ke sana ia akan menuju. Pikirannya melihat bunker itu sekilas ,tetapi terfokus pada lapangannya. Kalau digunakan secara benar ,pikiran negatif seperti ini bisa bekerja bagi kita & menuntun kita kepada sukses, jika :

1. Kita peka terhadap yg negatif sejauh itu hanya mewanti-wanti kita akan bahaya.

2. Kita akui yg negatif itu apa adanya---sesuatu yg tidak diinginkan ,sesuatu yg tidak membawakan kebahagiaan sejati.

3. Kita mengambil timdakan korektif yg segera & menggantikannya dg yg kebalikannya,yakni faktor positif dari Mekanisme Sukses. Praktek ini pada waktunya akan menciptakan semacam refleks otomatis yg menjadi bagian dari sistim panduan batiniah kita. Umpan balik negatif akan berfungsi sebagai semacam kontrol otomatis ,untuk membantu kita menjauhkan diri dari kegagalan & memandu kita menuju sukses.

Luangkanlah beberapa menit menjelang akhir setiap harinya,atau di tengah hari dan di akhir hari kalau bisa. Carilah tempat yg tenang ,pejamkanlah mata anda,masukkan kedalam imajinasi anda untuk mengingat-ingat kejadian hari itu & perilaku anda. Ucapkanlah selamat kepada diri sendiri atas tindakan² reflektif Mekanisme Sukses Otomatis anda tetapi catatlah lampu peringatan lampu Mekanisme Kegagalan Otomatis anda  yg diam² berkedip di dasbor anda ! Katakanlah kepada diri sendiri bahwa perilaku Mekanisme Kegagalan Otomatis itu " bukanlah anda "  & tdk boleh ditolerir. Kalau koreksi dapat dilakukan,silahkan melakukannya. Jadilah orang yg lebih besar dg menghubungi atau mendatangi siapapun kepada siapa mungkin anda pantas meminta maaf atau mengucapkan terimakasih atau mengucapkan selamat.

Analisalah pikiran² serta tindakan² anda hari itu, apakah berkontribusi dalam mencapai sasaran² anda, ukurlah rasio antara kegiatan Mekanisme Sukses Otomatis anda dg kegiatan Mekanisme Kegagalan Otomatis anda, & bertekadlah untuk memperbaiki rasio tersebut.

Janganlah takut menganalisa diri. Jadilah pemimbing diri sendiri,janganlah membenci diri sendiri. Tutuplah kritik pribadi anda hari itu dg mengidentifikasikan hal² positif yg dapat anda bangun & komitmen ulang terhadap sasaran² serta idealisme anda.

No comments:

Post a Comment