Mari kita merenung & mengingat firman Tuhan ,"Siapapun yang mengikuti Petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran & tidak pula Bersedih hati"
Itu merupakan Janji Tuhan Yang Maha Suci. Dengan demikian bila kita taat pada semua aturan main-Nya / selalu berjalan dlm koridor-Nya, pasti bakal mendapatkan kebahagiaan hakiki ,yaitu ketenteraman tanpa rasa khawatir & bersedih hati.
Lalu mengapa kita masih merasakan cemas,was² & khawatir??
Tiada lain disebabkan oleh sudut pandang/paradigma/persepsi/pola pikir kita yg salah atau tdk sesuai dg aturan main-Nya. Untuk itu kita harus berani mengubah sudut pandang / paradigma kita selama ini dg persepsi yg sesuai aturan main-Nya. Dalam upaya mengubah sudut pandang/persepsi/pola pikir,kita harus merenung/ bertafakur untuk memperoleh sebuah kesadaran (Wù).
Nabi Isa / Jesust bersabda : " Jangan Khawatirkan akan hari esok"
Kemudian Nabi Ibrahim/ Abraham / Brahma bersabda :" Aku tidak khawatir dengan apa² yang dijaminkan Tuhan untukku" ( yang dijaminkan di sini maksudnya adalah materi,suami/istri,anak & faktor luar lainnya,sedangkan faktor dalam atau keindahan Qolbu merupakan hasil karya kita sendiri)
Mungkin sebagian dari kita lantas berpikir,bagaimana mungkin tidak memikirkan hari esok (masa depan)? " Aku harus bekerja & menabung,ikut asuransi untuk hari tua, segalanya harus kupersiapkan"
Benar sekali! Memang kita sebagai manusia diciptakan dan diperintahkan untuk harus selalu berusaha,tapi tidak boleh disertai rasa Khawatir ! Dalam hal ini ikhtiar & berserah diri harus berjalan seiring,sehingga terkikis rasa khawatir tersebut.
Thomas Carlyle-penulis asal Skotlandia ( 1795-1881) mengatakan " Our main business is not to see what lies dimly at a distance,but to what lies clearly at hand- tindakan utama yang harus kita lakukan bukanlah melihat apa yang terletak samar² di kejauhan,melainkan melakukan apa yang kelihatan jelas di depan mata." Singkat kata ,janganlah kita berpanjang angan memikirkan yang belum tentu terjadi. Fokuslah pada tujuan dgn melakukan ikhtiar saja.
Seperti pernyataan Andre Maurois- penulis asal Perancis," Sesuatu yang cocok serta sesuai dengan keinginan pribadi kita kelihatan benar,sebaliknya segala sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita membuat kita marah." Karena itu tidak mengherankan jika kita sulit meraih bahagia.
Bagaimana dengan rasa sedih ?
Rasa sedih yg berkepanjangan biasanya disebabkan oleh kesulitan menerima suatu fakta dengan ikhlas. Hal ini juga di kemukakan oleh Lin Yu Tang ,seorang Filsuf China,"Ketenangan Jiwa yang sejuk berasal dari kesediaan menerima hal yang paling buruk".
Banyak diantara kita tidak mau menerima realitas yang paling buruk,apapun itu yang membuat kita tidak nyaman. Hal ini akan menjadikan hidup kalut tak terperi.
Bila kita sedih ,pikiran kita pasti tidak fokus,melanglang kesana kemari.Rasa binggung akan menghilangkan kekuatan diri dalam mengambil tindakan (ikhtiar). Cobalah berhenti sejenak dan merenung (Stop and Think), berjuang melawan emosi atau ego diri, otomatis hati ini menjadi tenang & dapat menerimanya.
Selanjutnya kita menempatkan diri sebaik²nya sehingga fokus pada tujuan(kebahagiaan hakiki) untuk meraih kesadaran² & kemudian Berikhtiar.
(PERKUMPULAN PEMILIK IZIN KHUSUS SENJATA API BELA DIRI INDONESIA)
No comments:
Post a Comment