Tidak sedikit perbedaan pandangan para pakar Analyst & juga Assessment Lembaga Intelijen Dunia, mengenai langkah Putin menyerbu Ukraina secara keseluruhan. CIA, SIS,MOSSAD,MSS maupun BIN sampai saat ini masih melaksanakan pengumpulan Baket data (bahan fakta²) & menganalisa seluruh percakapan terkait Vladimiŕ Putin di lingkar terdekatnya.
Ada issue bahwa Vladimiŕ Putin sedang mengalami gangguan saraf sehingga sudah tidak lagi rasional. Dia juga dinilai hanya dilingkari klik terdekatnya dalam menerima bisikan. Para ahli kebijakan sdh tdk didengar. Apa benar? Tentu perlu diuji dgn analisa lainnya.
Analisis saya sewaktu hadir dlm Rapim Tertutup minggu yg lalu,
yakni,Sumber serangan ke Ukraina sudah terencana lama & akarnya sudah 30 tahun yang lalu semenjak bubarnya Uni Soviet. Negara menjadi terbagi namun Vladimiŕ Putin & Loyalis berhasil membentuk Federasi Rusia. Bekas Soviet dihantam Colour Revolution yg mengusung kebebasan menentukan nasib sendiri untuk menjadi negara (Self Determenation).
Meski terkeping-keping, Bangsa Rusia tetap mempunyai perasaan bahwa mereka adalah Bangsa besar. Harus kembali menjadi besar pada suatu saat. Bagi para tokoh Rusia termasuk Vladimiŕ Putin, Colour Revolution bukan tanpa maksud tapi ada muatan pelebaran pengaruh kekuasaan USA di Eropa Timur sebagai negara Adi Kuasa. Benar saja banyak eks Soviet yg bergabung NATO termasuk Ukraina.
Seorang pemikir Politik Rusia bernama Sergei Karaganov membuat konsep untuk kebesaran Bangsa Rusia & counter pada colour revolution yg kemudian dinamakan dengan Doktrin Karaganov. Dalam Doktrin Karaganov Rusia harus melindungi Bangsa Rusia yg berada di negara tetangga seperti di Ukraina. Oleh sebab itu Rusia harus mengembalikan seluruh wilayah bekas Uni Soviet. Cara yg dilakukan hanya dengan jalan perang. Cepat atau lambat Rusia akan berperang dengan USA dan sekutunya yg mengepung Rusia dengan menempatkan senjata nuklir di negara bekas Uni Soviet.
Doktrin strategis Karaganov harus ditopang "War Strategy Management" apa yg akan dilakukan Rusia dalam mengambil alih bekas Uni Soviet. Jenderal bernama Valleri Gerasimov membuat konsepnya yg kemudian dinamakan dengan "Doktrin Gerasimov". Doktrin Gerasimov mengusung "Strategy Hybrid War " antara perang konvensional dan unkonvensional.
Jika Clauswitz melihat perang adalah hasil dari kebuntuan politik maka dalam Doktrin Gerasimov bisa juga politik hasil dari kebuntuan perang.
Perang & damai juga bercampur hal itu diambil dari Leo Tolstoy: War and Peace. Perang bukan hanya pertempuran senjata konvensional tapi juga Politik Ekonomi, Budaya, Biologis, Elektronik, Cyber, & Narasi.
Bila dilihat dari sudut pandang Doktrin Karaganov & Doktrin Gerasimov maka saya dpt memastikan serangan Vladimiŕ Putin ke Ukraina sudah lama direncanakan & sekaranglah saatnya. Dia mengambil langkah “Preemptive Strike”.
Regards,
R.Arif Y Sutoyo,M.H,MPA,Ph.D
Wadir IV
No comments:
Post a Comment